Pembahasan Kesepuluh: Adab Bertamu
Dalam Islam, seorang tamu harus dimuliakan. Sehingga, dalam berbagai haditsnya, Rasulullah Saw mengajarkan berbagai adab yang harus dijaga oleh tuan rumahnya dalam menjamu tamunya. Rasulullah Saw bersabda:
“Barangsiapa yang beriman kepada Allah Swt dan hari akhir, maka muliakanlah tamunya.” [Diriwayatkan oleh Al-Bukhari]
Nah, di antara adab-adab itu adalah:
1)Ketika mengundang:
a-Jikalau Anda mengundang, maka undanglah orang-orang yang shaleh dan bertakwa. Rasulullah Saw bersabda, “Janganlah memakan makananmu, kecuali orang yang bertakwa.” [Diriwayatkan oleh Ad-Darimy]
b-Jangan hanya mengundang orang-orang bertakwa tanpa mengikut sertakan orang-orang fakir. Rasulullah Saw bersabda, “Makanan yang paling buruk adalah makanan yang hanya diundang orang-orang kaya tanpa orang-orang fakir.” [Diriwayatkan oleh Muslim]
c-Jikalau mengundang orang lain, maka janganlah bertujuan riya dan membanggakan diri di depan khalayak ramai.
d-Jangan mengudang seseorang yang tidak mungkin hadir, atau seseorang yang tidak ridho dengan orang-orang yang ada dalam acara tersebut.
2)Adab menghadiri undangan
a-Segeralah menghadiri undangan, dan jangan menunda-nunda tanpa ada udzur syar’i. Rasulullah Saw bersabda, “Barangsiapa yang diundang, maka hadirilah.” [Diriwayatkan oleh Abu Daud]
b-Jikalau menghadiri undangan, janganlah membedakan antara yang kaya dan yang miskin. Keduanya memiliki hak untuk dihadiri undangannya. Jikalau Anda hanya menghadiri yang kaya saja, maka Anda termasuk golongan orang-orang yang sombong.
c-Jangan membedakan antara yang dekat dan yang jauh. Jikalau ada dua undangan, maka dahulukanlah yang pertama kali mengundang.
d-Jangan sampai tidak menghadirinya dengan alasan puasa. Rasulullah Saw bersabda:
“Jikalau salah seorang di antara kalian diundang, maka hadirilah. Jikalau ia sedang berpuasa, maka doakanlah. Jikalau tidak, maka makanlah.” [Diriwayatkan oleh Muslim]
Namun jikalau tuan rumah lebih senang Anda makan bersama para tamu lainnya, maka makanlah karena itu termasuk dalam kategori membahagiakan orang lain; selama puasa yang Anda kerjakan adalah puasa sunnah.
e-Ketika Anda menghadirinya, maka niatkanlah untuk menghormati saudara Anda sesama muslim.
3)Adab ketika berada di acara undangan
a-Jikalau hadir, jangan datang terlalu lama karena akan membuat tuan rumah menjadi gusar. Dan jangan pula terlalu cepat, karena akan membuatnya terkejut dan bingung.
b-Jikalau memasuki ruang acara, berjalanlah dengan tawadhu’. Jangan sombong dan menampakkan sesuatu yang menarik perhatian orang lain.
c-Jikalau Anda tuan rumah, maka hendaklah bersegera menghidangkan makanan kepada tamu, karena itu adalah bagian dari penghormatan. Dan juga perlu diingat, bahwa makanan yang disediakan hendaklah sedang-sedang saja; jangan terlalu banyak dan jangan pula terlalu sedikit. Perkirakanlah dengan sebaik-baiknya.
e-Jikalau Anda makan, maka janganlah terlalu lama. Hendaklah selesai sebelum panitia acara membereskan hidangannya.
f-Jikalau bertamu di rumah orang lain, maka janganlah lebih dari tiga hari, karena hal itu akan memberatkan tuan rumah.
g-Jikalau tamu Anda ingin berjalan-jalan, maka temanilah dan perkenalkanlah tempat-tempat yang belum diketahuinya, karena itu adalah bagian dari adab Islam.
h-Hendaklah melayani tamu Anda dengan sepenuh hati dan ikhlas, karena pahala yang akan Anda dapatkan dari Allah Swt sangat besar sekali. i-Sediakanlah tempat istirahat yang layak dan nyaman bagi tamu Anda, baik kasur, bantal dan lain-lainnya.